BAB V
“ MANAJEMEN
DAN ORGANISASI “
1. MANAJEMEN
Pengertian
dan Peranan Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata
management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya
mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara
mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar
usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada,
pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian:
1. Manajemen
sebagai suatu proses.
2. Manajemen
sebagai suatu kolektivitas manusia.
3. Manajemen
sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara
orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut
:
1. Encylopedia
of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman,
manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain,
mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3. Georçv R.
Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu
kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan
manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu
tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat
bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari
manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I
Bernard dalam bukunya yang berjudul JTAe^Bnctíon of the Executive, bahwa
manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fajol, Alfin Brown Harold, Koontz
Cyril O’donnel dan GerQge K Terry.
2. Marry Parker
FoUett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Latar
Belakang Sejarah Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak
sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan
tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya Piramida di Mesir Piramida
tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza
tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memperdulikan apa
sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan,
mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para
pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala
sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir, pembangunan piramida ini
tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan
dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya. Praktik-praktik
manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia ,
Italia , yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana.
Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan
banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai
contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan
pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal
tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan
oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut,
orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau
isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan
sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya. Daniel Wren membagi
evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era
manajemen sains, era manusia sosial, dan era moder.
Fungsi dan
Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1. Perencanaan
(planning)
adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian
(organizing)
dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan
(directing)
adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Proses
Manajemen
Proses
manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
· Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai
suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan
dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
· Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah
dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus
diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas
manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan
tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
· Pengambilan Keputusan, proses pemilihan
diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan.
Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian.
Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan
yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar
serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Ciri – Ciri Manajer
Profesional
Profesional diartikan
sebagai ciri-ciri kekuatan yang dimiliki seseorang berupa keahlian, kompetensi,
kerja efisien, keterampilan, kualifaid-pandai, berpengalaman, dan sifat
mengagumkan. Dalam konteks SDM, manajemen profesional adalah pelaksanaan fungsi-fungsi
tersebut dalam pengembangan mutu SDM secara profesional.
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan
mutu SDM yang dapat di lihat dari sisi operasional dan manajerial yakni:
·
Berbudaya korperatif, transparansi, independensi,
responsif, akuntabilitas, kejujuran.
·
Memiliki dukungan manajemen puncak.
·
Bermanfaat bagi kepentingan internal maupun eksternal.
·
Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistik.
·
Berdimensi jangka panjang dan berkesinambungan.
·
Sistem nilai prinsip yang efektifitas dan efisiensi.
·
Dilakukan secara terencana.
·
Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
·
Kerja sama tim.
·
Di laksanakan oleh orang yang memiliki:
o
Kompetisi dan pengalaman panjang di bidangnya,
o
Sifat haus akan tantangan baru,
o
Sikap dan keterampilan inovatif, kreatif, inisiatif,
dan efisien,
o
Intregitas yang tinggi,
o
Sifat menghargai profesi orang lain,
o
Sifat yang selalu siap menghadapi resiko,
o
Bertanggung jawab atas semus ucapan dan perilaku.
o
Dan lain-lain.
Ketrampilan
Manajemen Yang Dibutuhkan
Seperti tiap orang yang ingin karirnya
maju, masa depan karir Anda juga ditentukan oleh keterampilan yang Anda miliki
dan dapat Anda “jual” pada perusahaan. Dan para pencari kerja dengan
keterampilan yang diinginkan perusahaan pencari kerja itulah, yang akan lebih
cepat mendapatkan pekerjaan.
Sebenarnya, Anda dapat meningkatkan
keterampilan yang Anda miliki, tentu saja tergantung dengan minat, kemampuan,
bakat, kecukupan dana dan kesesuaian target karir. Tetapi, mengingat
ketidakpastian ekonomi seperti sekarang maupun masa mendatang, maka lebih baik
Anda mengutamakan untuk memiliki keterampilan yang berguna untuk peningkatan
karir Anda dalam waktu dekat.
Berikut ini adalah 5 keterampilan yang
paling dicari saat ini, yang telah di rangkum dari berbagai sumber :
1. Keterampilan
bahasa asing
2. Keterampilan teknis tentang mesin
3. Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia
4. Keterampilan di bidang pemrograman
computer
5. Keterampilan mengajar
2.
ORGANISASI
Definisi Organisasi
Istilah organisasi bukanlah hal yang asing lagi
bagi kita, karena dari pertama kita menimba ilmu pada tingkat pertama, kita
sudah dikenalkan dengan salah satu organisasi kesiswaan seperti OSIS. Dalam
kehidupan bermasyarakat pun sering kita jumpai yang namanya organisasi, baik
organisasi kepemudaan dan bahkan sampai organisasi kepemerintahan. Tapi tahukah
Anda arti dari pengertian organisasi itu sendiri? Banyak para pakar
dunia yang memaparkan pengertian atau definisi organisasi, dimana dari
pengertian-definisi organisasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok,
untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama.
Berikut ini definisi organisasi yang dipaparkan
oleh beberapa para ahli :
· James D Mooney berpendapat
bahwa “Organization is the form of every human, association for the assignment
of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk
pencapaian suatu tujuan bersama.
· Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
· Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
· Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
· Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa “Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.” (Organization is a collection people, arranged into
groups, working together to achieve some common objectives).
· Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja
dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
·
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”
Pentingnya Mengenal Organisasi
Pentingnya mengenal Organisasi ialah dalam
terlebih dahulu kita mengenal pengertiannya. Organisasi adalalah sekumpulan
orang yang bekerja sama yang mempunyai tujuan (misi dan visi) yang sama, agar perusahan
yang kita punya bisa terlaksana dengan baik dan tahu bagai mana cara mengatasi
masalah-masalah yang ada di dalam perusahaan mempunyai manajemen dan di setiap
menajemen itu sendiri tidak pernah terlepas dari 4 hal ini di antaranya adalah
:
1.
Planing adalah
Perencanaan
2.
Organization adalah
Pengorganisasi
3.
Actuniety adalah
Penepatan sesuai prosedur
4. Controling
adalah Pengawasan
Bentuk - Bentuk Organisasi
1.
Organisasi Lini/Line Organization
Organisasi Lini adalah suatu bentuk organisasi yang
didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal
antara atasan dan bawahan.
Ciri-ciri organisasi lini :
· Hubungan antara atasan dan bawahan masih besifat langsung
melalui garis wewenang
·
Jumlah karyawan sedikit, maka struktur oranisasi masih
sederhana
· Pimpinan dengan karyawan saling mengenal dan dapat
berhubungan setiap hari kerja
· Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan
tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada di dalam unitnya
·
Puncak pimpinan biasanya pemilik perusahaan
· Puncak pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan
tunggal, segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan
· Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi juga
alat-alat yang diperluka tidak beraneka ragam
· Organisasinya kecil
2.
Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organizatin)
Organisasi Garis adalah organisasi yang mencakup
kelompok-kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi yaitu :
· Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan yang digambarkandengan garis atau lini
· Orang yang melaksanakan tugas berdasarkan keahlian
yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran kepada
unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Ciri-ciri organisasi garis dan staf :
· Organisasinya besar dan bersifat kompleks
· Jumlah karyawan banyak
· Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat
langsung
· Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling
mengenal
· Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan
dipergunakan secara maksimal
· Kesatuan perintah tetap dipertahankan , setiap atasan
mempunyai bawahan -bawahan tertentu dan setiap bawahanhanya mempunyai seorang
atasan langsung
· Terdapat 2 kelompok wewenang yakni wewenang lini dan
wewenang staf :
– Wewenang Lini
adalah yang dapat/harus merealisasi tujuan organisasi
secara langsung
secara langsung
–
Wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat
merealisasi tujuan
perusahaan secara langsung tetapi hanya memberika bantuan pelayanan,
saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.
perusahaan secara langsung tetapi hanya memberika bantuan pelayanan,
saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.
3.
Organisasi Fungsional (Functional Organization)
Organisasi Fungsional adalah suatu organisasi yang
berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang
dimilikioleh pejabat-pejabatnya.
Jadi organisasi ini tidak terlalu menekankan pada hirakhi struktural tetapi lebih pada sifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan.
Jadi organisasi ini tidak terlalu menekankan pada hirakhi struktural tetapi lebih pada sifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan.
Ciri-ciri organisasi fungsional :
·
Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
·
Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan
digunakan secara optimal
·
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan
·
Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada tingkat
eselon atas
·
Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi
yang sama biasanya
mudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertia yang mendalam
mengenai bidangnya.
mudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertia yang mendalam
mengenai bidangnya.
Prinsip-Prinsip
Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak
dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan
pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization
of Canadian Government Administration” (1965), bahwa
prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan
yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar
adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada
garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana,
sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban,
dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3)
Prinsip
Kesatuan Perintah
Dalam hal ini, seseorang hanya
menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai
kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan
pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus
dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian,
wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan,
melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta
persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap
pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai
tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut
dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau
staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara
rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi,
semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu
organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya,
hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan
seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10)Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan
struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan
organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan
organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau
Surabaya.
11)Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa
melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan
juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.
12)Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya
diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh
pemimpin organisasi tersebut.
Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Ketrampilan yang dibutuhkan
dalam manajemen dibagi atas kategori hubungan seperti;
·
Hubungan antar Pribadi terdiri dari:
–
Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis yang diperlukan untuk menjalankan
sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial.
–
Pemimpin (Leader)
Pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan
mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong
(staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait.
–
Penghubung (Liaison)
Penghubung sebaiknya dapat memelihara suatu jaringan
kontak luar yang berkembang sendiri yang secara langsung atau tidak langsung dapat
memberikan dukungan dan informasi.
·
Hubungan dengan Informasi terdiri dari:
–
Pemantau (Monitor)
Pemantau berkewajiban sebagai pusat saraf informasi
baik internal dan eksternal yang berkaitan dengan organisasi.
–
Penyebar (Dissiminator)
Penyebar berkewajiban untuk meneruskan informasi yang diterima
dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota-anggota lain dalam organisasi.
–
Jurubicara (Spokesperson)
Jurubicara berkewajiban untuk meneruskan informasi
kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil yang dicapai
oleh organisasi.
·
Hubungan dengan Pengambilan Keputusan terdiri dari:
–
Wirausaha (Entrepreneur)
Sikap kewirausahaan diperlukan dalam encari kesempatan
(celah) dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek- proyek
perbaikan” untuk menimbulkan perubahan sehingga dapat meningkatkan organisasi.
–
Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung
jawab atas tindakan, yang korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak
dan/ atau berada dalam keadaan genting (urget).
–
Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung
jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi yang ada dan dipergunakan,
sehingga tidak terjadi manipulasi sumber daya yang tidak bertanggung jawab..
–
Perunding (Negotiator)
Dalam mengatur (managing) juga penting untuk mewakili
organisasi pada perundingan- perundingan utama yang dapat meliputi
kerjasama.
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Hidup tidak jauh dari yang namanya keberhasilan dan
kegagalan. Kedua kata itu sudah pasti ada dalam hidup kita dan saling
melengkapi satu sama lain. Tinggal bagaimana cara kita menanggapinya, menjadi
sebuah ancaman atau tantangan ?
Keberhasilan dalam berorganisasi adalah saat kita
dapat menjalankan organisasi itu dengan penuh keberanian tanpa takut akan adanya
sebuah kegagalan, akan adanya sebuah omongan yang dapat mmbuat anda down. Juga
akan rasa percaya diri anda yang dapat membangkitkan semangat anda
berorganisasi.
Kegagalan dalam berorganisasi adalah karena anda
merasa takut akan sebuah ancaman yang ada didepan yang belum tentu akan anda
alami. Ibarat sebuah pepatah adalah menyerah sebelum bertanding. Dan juga
karena kurangnya anda membuka diri kepada orang lain sehingga anda tidak dapat
menerima masukan-masukan mengenai kinerja anda dalam berorganisasi. Perlu
anda ingat dan ketahui saran dan masukan seseorang sangat penting dalam
membangun kinerja anda.
REFERENSI :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar