Rabu, 15 Mei 2013

Laporan Keuangan dan Analisis Ratio





Laporan Keuangan 
Laporan Laba Rugi

Laporan Perubahan Modal

Neraca

 Neraca


Analisis Ratio :

1.     Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
a.      Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio  = Aktiva Lancar
                          Hutang Lancar
= Rp 3.929.664  
Rp 959.806
= Rp 4.09

b.     Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Quick Ratio   = Aktiva Lancar – Persediaan
Hutang Lancar
= Rp 3.929.664 – Rp 1.617.389
Rp 959.806
= Rp 2.41

c.      Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Cash Ratio    = Cash  +  Efek
Hutang Lancar
= Rp 670.440 +0
Rp  959.806
= Rp 0,69

2.     Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.

a.      Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Debt to equity Ratio    = Total Hutang
Ekuitas Pemegang Saham
= Rp    959.806
Rp 4.558.200
= Rp 0,21

b.     Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu
Total Debt to Total Asset Ratio   = Total Hutang
Total Aktiva
= Rp    959.806
= Rp 6.101.007
= Rp 0.16

3.     Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
a.      Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Gross Profit Margin   =  Laba kotor
 Penjualan Bersih
= Rp 1.324.055
Rp 7.822.560
= Rp 0,17


b.     Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Net Profit Margin   = Laba Setelah Pajak
Penjualan Bersih
= Rp    431.588
Rp 7.822.560
= Rp 0,05

c.      Earning Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Earning Power of Total investment     = Laba Sebelum Pajak
Total aktiva
= Rp    646.639
Rp 6.101.007
= Rp 0.11

d.     Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Return on Equity   = Laba Setelah Pajak
Ekuitas Pemegang Saham
= Rp.    431.588
Rp. 4.558.200
= Rp 0.09