Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Modal
Neraca
Neraca
Analisis Ratio :
1. Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
a. Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Hutang Lancar
= Rp 3.929.664
Rp 959.806
Rp 959.806
= Rp 4.09
b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Quick Ratio = Aktiva
Lancar – Persediaan
Hutang Lancar
= Rp 3.929.664 – Rp 1.617.389
Rp 959.806
= Rp 2.41
c. Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Cash
Ratio = Cash + Efek
Hutang Lancar
= Rp 670.440 +0
Rp 959.806
= Rp 0,69
2. Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.
a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio
Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang
– hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus
yaitu :
Total Debt to equity Ratio = Total
Hutang
Ekuitas Pemegang Saham
=
Rp 959.806
Rp
4.558.200
=
Rp 0,21
b. Total Debt to Total Asset Ratio (
Rasio Hutang terhadap Total Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan
antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva
diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang
dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu
Total Debt to Total Asset Ratio = Total
Hutang
Total Aktiva
=
Rp 959.806
= Rp 6.101.007
=
Rp 0.16
3. Ratio Rentabilitas
Rasio
ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,
profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Yang
termasuk dalam ratio ini adalah :
a. Gross Profit Margin ( Margin Laba
Kotor)
Merupakan perandingan antar
penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat
penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah
penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu :
Gross Profit Margin = Laba kotor
Penjualan Bersih
=
Rp 1.324.055
Rp
7.822.560
=
Rp 0,17
b. Net Profit Margin (Margin Laba
Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk
mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Net Profit Margin = Laba Setelah
Pajak
Penjualan Bersih
=
Rp 431.588
Rp 7.822.560
=
Rp 0,05
c. Earning Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu :
Earning Power of Total investment = Laba
Sebelum Pajak
Total aktiva
=
Rp 646.639
Rp 6.101.007
=
Rp 0.11
d. Return on Equity (Pengembalian atas
Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi
seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu :
Return on Equity = Laba Setelah
Pajak
Ekuitas Pemegang Saham
=
Rp. 431.588
Rp. 4.558.200
= Rp 0.09